Sabtu, 27 Maret 2010

Nanamia Pizzeria Jogjakarta


Warung pizza ini beralamatkan di Jl. Moses Gatotkaca B.13 Gejayan Jogjakarta. Pizza ukuran besar (30cm) paling mahal Rp45.000,00 tidak ditambah PPN. Gimana… Mak nyusss gak?

Warung yang satu ini, berinterior unik dengan suasana cafe ala italia, yang sekaligus mempunyai koki asa italia. Di warung ini, anda juga bisa mendapatkan beberapa menu khas italia yang lain, seperti lasagna, spaggetti, dll. Jenis pizza disini juga beragam, ada yang unik dan tentunya Mak Nyuuss dengan toping bayam, dengan berbagai ukuran yg bisa disesuaikan sesuai selera. Di tambah dengan berbagai minuman yang tak kalah segar.
Jadi, tunggu apa lagi?? kalau mau merasakan pizza yang benar-benar italia?? disinilah tempatnya.. hmm.. mak nyuusss...

"Cowmad" tempatnya penggila sapi


Nah, kalau anda adalah penggemar daging sapi, berkunjunglah ke Cowmad yang berlokasi di jl. Kaliurang km. 9,7, Yogyakarta, tepatnya di depan STAR FUTSAL. "Cowmad adalah tempatnya para penggila sapi," kata si pemilik restaurant ini.

Sajian utamanya memang daging sapi yang disajikan dalam beragam menu lokal dan internasional. Mulai dari iga bakar, sup iga, sup buntut, sampai sapi bumbu Mongolia. Sebagai menu pelengkap disajikan sayuran seperti brokoli bawang putih, kangkung hot plate, tauge cah ikan asin, sapo tahu, dan lain-lain .

Minumannya pun beragam, mulai dari minuman tradisional seperti kunyit asem dan jamu komplit, aneka juice sampai minuman dengan nama sapi-sapian seperti The Matador dan Sexy Cowmad tersedia disini. Bagi yang sedang tidak ingin makanan berat, Cowmad juga menyediakan camilan berupa kentang goreng dan pisang goreng/bakar. Lengkap sekali! Namun tetap tanpa meninggalkan kekhususannya sebagai restaurant spesialis sapi.

Menurut penuturan para pelanggan, sajian Cowmad sangat enak dan pas! Dagingnya yang menggunakan daging kualitas tinggi dengan kandungan lemak rendah, dimasak oleh tangan-tangan koki handal sehingga menghasilkan hidangan yang empuk dan bumbunya terasa meresap.

Konsumen yang baru pertama kali datang ke Cowmad juga diberi kemudahan dalam memilih menu favoritnya karena panduan menu yang disajikan cukup informatif.

Di belakang nama masing-masing makanan, untuk yang pedas sedang terdapat gambar dua cabe, sedangkan untuk yang sangat pedas terdapat gambar tiga cabe. Jadi untuk Anda yang tidak suka pedas, silahkan memilih menu tanpa gambar cabe.

Kenikmatan hidangan yang disajikan juga didukung oleh tempat yang nyaman. Tempat makan utama berada di rumah bambu yang meninggalkan kesan sejuk dan asri di temani alunan musik, meja sisanya ditata di taman sekeliling rumah. Jadi, bagi anda yang gila sapi, coba dan rasakan sendiri!

Minggu, 21 Maret 2010


Jogja identik dengan Gudeg, tidak hanya makan di tempat, gudeg juga dapat dibawa sebagai buah tangan bagi orang yang berwisata ke Jogja. Pada dasarnya gudeg ada 2 jenis yaitu gudeg kering dan gudeg basah. Gudeg kering tidak berkuah karena dimasak hingga airnya "asat" sedangkan gudeg basah masih menyisakan kuah di sayurnya. Nah, buat yang suka gudeg kering harus coba warung Gudeg Yu Djum.

Untuk harga sangat bervariasi, seporsi nasi gudeg + telur bisa kita dapatkan dengan harga Rp. 5.000, sedangkan untuk satu porsi nasi gudeg lengkap (gudeg+krecek+ati ampela+telur+ayam+tahu+tempe) bisa kita santap dengan harga Rp.25000. luar biasa, Daging ayamnya empuk dan rasa manisnya benar-benar meresap samapi ke dalam daging.

Untuk oleh-oleh kita juga bisa memesan satuan atau paket yang dikemas dalam besek atau kendil, sesuai selera kita. Kalau mau sedikit nyeni tentu kendil bisa jadi pilihan, tapi kalo mau gak repot bawanya, besek akan lebh ringkes.

Selamat Menikmati....

Namanya Jejamuran.

Dari namanya saja, bisa ditebak bahwa rumah makan ini menyajikan menu-menu yang berbahan dasar jamur. Hm... kebetulan sekali, saya termasuk penggemar jamur. Menu yang ditawarkan beraneka ragam. Setelah bingung memilih-milih, akhirnya dengan rakus kami memesan pepes jamur, tongseng jamur, sate jamur, dan jamur goreng tepung. Tak lupa sebungkus keripik jamur.


Petualangan jamur-jamur ini kami awali dengan pepes jamur a la Sunda. Tak terlalu gurih, tapi kenyalnya telur cukup terasa. Pas. Pepes ini menggunakan jamur tiram yang bentuknya mirip dengan daging ayam suwir. Jamur goreng tepung, yang juga menggunakan jamur tiram, tak kalah enak. Renyah dan gurih.

Sate jamur. Bumbu kacang membuat sate ini beraroma mirip sate ayam. Hanya saja, bila diperhatikan, tak ada rasa ayam. Yang ada hanyalah kenyalnya jamur tiram.

Menu terakhir adalah tongseng jamur. Amat cocok dengan suasana sore itu yang mendung dan gerimis. Belum lagi udara yang dingin. Tongseng jamur disajikan hangat-hangat dengan asap masih mengepul. Kuahnya merah dan isinya mirip dengan tongseng biasanya. Namun, di tongseng ini tak dapat ditemukan daging. Yang ada, selain sayur-mayur tongseng, justru jamur-jamur merang. Pedas dan manis.

Selain menu-menu ini, sebenarnya masih ada beberapa menu lain yang kesemuanya menggunakan bahan dasar jamur. Seperti gudeg jamur dan dadar jamur yang menggunakan jamur Shitake.

Menu-menu yag unik dan menarik. Menu yang bisa membujuk orang untuk mampir dan mencoba. Harganya pun tidak mahal. Untuk satu porsi normal (tidak seperti kami), harganya sedikit bervariasi, sekitar Rp 5.000,- - Rp 10.000,-. Rumah makan ini buka dari jam 7 pagi , sampai sekitar jam 06.00 sore.